sebuah cerita dari teman sekolah sepak bola saya yang baru bergabung di SSB AMS Kepanjen Malang, bagi yang beragama islam, putra daerah di wamena tidak di perbolehkan ikut masuk tim sepak bola meskipun itu sekolah sepak bola, katanya di sana orang islam dan non-islam bekonflik jadi bagi mereka yang beragama islam hanya bisa bermain sepak bola dengan teman sekampung saja untuk lapangan sudah tersedia, tapi yang membingungkan bagi saya apa bedanya orang beragama islam dan non-islam untuk mengejar suatu prestasi di bidang sepak bola? bukan nya di indonesia mottonya " berbeda-beda tetapi tetap satu jua " jadi meski berbeda-beda agama untuk menuai prestasi di bidang sepak bola tidak ada pilih kasih, mugkinkah mereka yang beragama islam harus ke luar provinsi seperti teman saya agar bisa menikmati sekolah sepak bola, demi mengejar suatu prestasi pula. Selengkapnya...
Langganan:
Postingan (Atom)