Rabu, 16 September 2009

Curhat Mulsim, Kapan Riyoyo ?

Seperti yang aku gelisahkan di awal ramadhan tahun ini, rajutan cerita dari serangkaian bentuk yang ku lukis di dinding bulan penuh rahmah ini tak seindah yang ku ingin lukiskan. Banyak sekali hal-hal yang seharusnya penuh makna dan menjadi bentuk-bentuk yang menyusun lukisan di bulan yang ditunggu-tunggu, tak dapat aku wujudkan.
Seperti yang sudah aku satu angankan, aku ingin tadarus (nderes) Al Qur'an paling tidak beberapa juz, eh ternyata hanya dapat beberapa lembar saja. Tersirat niatan hendak menambah shodaqoh-shodaqoh di bilangan hari ramadhan ini, eh rasa medit ini masih membayangi langkahku menuju sana. Sangat ingin aku mengurangi pandangan, ucapan, pendengaran yang mengurangi atau bahkan menghapus pahala puasa, eh .... masih juga mata ini jelalatan kemana-mana. Ucapan-ucapan yang kucoba reeemm, eh masih juga nyerocos bikin telinga orang sakit atau rasa orang jadi sedikit tersungging ... eh, tersinggung maksudku. Dan lain-lain, dan lain-lain.

Ah ....




Sampai di sepertiga bulan di sasi ramadhan ini, kurasakan belum juga ada perbaikan berarti. Apa arti puasaku ini duh Gusti ?

Belum lagi kegelisaha ini hilang, eh jelang Idul Fitri sedikit terseok dengan adanya salah satu ormas Islam yang sudah memutuskan untuk ber-Hari Raya Idul Fitri tahun ini lebih awal satu hati dari kalender umum. Di kalender umum, Idul Fitri terjadwal jatuh pada hari Senin dan salah satu ormas Islam besar Indonesia itu sudah menetapkan ber-Hari Raya Idul Fitri pada hari Ahad, atau satu hari lebih awal. Beberapa media memuat bahwa pemerintah sendiri melalui MUI belum memutuskan kapan waktu untuk Idul Fitri tahun ini.
we la dalah ... bumi rodo gonjang ganjing, ananging langit ora kelap-kelap sebab aku nulis ini siang hari. Seandainya malam, mungkin langit pas kelap-kelap. Kalaupun ndak kelap-kelap, paling tidak kelap-keliplah. Sebab lampu di ruangan ini yang watt nya kecil, kan kelap-kelip ....

Tapi biarlah ... sebab aku yakin perbedaan itu kan menjadi rahmah bagi ummat untuk terus mencari dan mencari. Atau setidaknya, menjadi bahan kajian untuk terus belajar atau tholabul 'ilmi faridhottun 'ala kulli muslimin wal muslimat ...

Comments :

0 komentar to “Curhat Mulsim, Kapan Riyoyo ?”


Posting Komentar

Ketik komentar Anda, klik "select profile", pilih Name/URL, ketik nama Anda, klik "Lanjutkan", klik "Poskan komentar". Terima kasih atas kunjungan Anda